GURU
ADALAH PAHLAWAN TANPA TANDA JASA
Sejak
kecil, yaitu ketika menginjak sekolag dasar telah kenal lagu guru sebagai
pahlawan tanpa tanda jasa. Saya juga meyakini kebenarannya. Saat itu dimata
saya semua orang dengan profesi guru adalah pahlawan. Sepertinya demikianlah
umumnya pendapat kebanyakan orang diwaktu itu. Penghormatan masyarakat akan
guru juga sangatlah besar, penghormatan dari hati yang sayangnya belum dapat
berupa materi.
Para
guru yang telah senior, puluhan tahun menjadi guru di sekolah-sekolah kecil
dengan romantikabercerita bagaimana susahnya menjadi guru pada zaman dulu. “
bahkan untuk memenuhi kebutuhan kapur disekolah kami harus sumbangan”. Demikian
tutur mereka. Itu terjadi karena menjadi guru adalah panggilan hati untuk
mengabdi bukan untuk mencari materi. Banyak guru juga yang masih bertani atau
berdagang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Membaca
sejarah orang-orang mengagumkan seperti Soekarno juga dapat membuka hati
tentang kepahlawanan guru. Sebagai insinyur teknik beliau memiliki peluang
besar untuk menjadi pegawai Belanda dan menikmati hidup yang berkecukupan.
Namun Soekarno tidak melakukannya karena beliau berkeyakinan kalau semua orang Indonesia
yang terdidik menjadi pegawai Belanda maka kapan Indonesia akan merdeka ?
Kebutuhan
hidup keluarga jugalah yang akhirnya membuat soekarno menerima pekerjaan
sebagai seorang guru sejarah. Dalam mengajarkan sejarah soekarno lebih focus
pada aspek esensi berbagai peristiwa, bukan pada tanggal atau tempat kejadian.
Gayanya sebagai orator dikelas membuat para siswa terkesima. Namun gelora
kepahlawanan itu juga yang mengakhiri karir soekarno, ketika didepan penilik
sekolah yang berkebangsaan belanda soekarno mengajar materi “ imperialism”.
Dengan gaya oratornya ia mengobarkan kebencian terhadap penjajah dan mengakhiri
pelajaran dengan teriakan, “ negeri belanda adalah kolonialis terkutuk!.” Itu
juga akhir karirnya di sekolah.
Proses
hidup yang saya jalani membawa pada profesi guru. Namun agak berbeda dengan
verita-cerita guru dimasa saya kecil, guru saat ini telah mulai mendapat
penghargaan material dari pemerintah. Profesi guru termasuk yang paling
diminati saat ini, terutama dikota-kota besar. Sedangkan untuk daerah terpencil
guru masih termasuk spesies langka, rupanya sangat jarang yang mau menjadi guru
didaerah-daerah sulit.
Guru
juga manusia biasa. Berbagai krisis moral, yang dihadapi bangsa ini seperti
korupsi, nepotisme dan krisis susila juga menghantam kehidupan guru. Beberapa
kita temui kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh guru, dan kasus di media
tentu lebih popular dari aktivitas positif sehari-hari guru. Mungkin itu yang
akhirnya lumayan menyurutkan penghormatan masyarakat kita.
Benarkah
guru adalah pahlawan ? pada akhirnya saya berkesimpulan semua guru berproses
untuk menjadi pahlawan. Ada yang berhasil namun ada juga yang gagal.
Kepahlawanan itu tidak terletak pada profesi, seragam atau sertifikatnya,
melainkan pada bukti-bukti tanggung jawab keguruan yang dipikulnya.
Tulisannya bagus
BalasHapushay bosku anda bingung mencari bandar togel
BalasHapusyuk bergabung bersama kami di togel pelangi
togel terbaik dan terpecaya 100% aman
http://www.togelpelangi.com/
Cerpennya bagus
BalasHapus