IMPIAN INDONESIA MENJADI NEGARA MAJU
Menjadi negara maju tentu impian
setiap negara di belahan dunia. Ada banyak kebahagiaan yang di dapat seluruh
unsur dalam negara itu, baik pemerintah maupun rakyatnya. Bahagia karena
terlepas dari belenggu kemiskinan, kebodohan, kebangkrutan, kematian akibat
penyakit “miskin”, dan problematika yang biasa melanda sebuah negara. Negara
maju juga akan disegani dan dikagumi negara lain. Selain itu, negara maju
menjadi destinasi utama setiap orang di dunia untuk berpijak.
Demikian halnya negara kita
Indonesia, yang masih setia sejajar dengan negara berkembang di dunia. Kita
tentu berharap negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia
ini bisa jadi negara maju. Pasalnya, berbagai persoalan hidup seperti kemiskinan
yang terus membelenggu rakyat, selalu menjadi keluhan dan jeritan rakyat sejak
zaman penjajahan hingga sekarang.
“Bukan lautan, hanya kolam susu.
Kail dan jala cukup menghidupimu,” demikian sepenggal lirik lagu populer di
Indonesia yang menggambarkan betapa kayanya laut Indonesia. Hampir semua jenis
biota laut di dunia terdapat di laut indonesia.
Lirik lagu tersebut bukan ngawur,
malah benar-benar fakta. Dengan hasil laut yang begitu berkelimpahan, rakyat
Indonesia bisa sejahtera. Laut kita penuh dengan segala jenis ikan, yang bila
dijual akan membuat Indonesia berada di deretan negara terkaya di dunia.
Tidak hanya ikan, laut kita
berlimpah dengan minyak yang tentu bisa memutuskan “rantai impor minyak” yang
sampai sekarang masih kita budayakan. Selain itu, sebagai negara kepulauan,
Indonesia kaya tempat-tempat wisata pantai yang luas dan indah. Tentu, jika
terekspos ke mancanegara, ini menjadi suatu kebanggan bagi kita sebab besar
kemungkinan negara kita akan dijadikan sebagai salah satu destinasi negara yang
wajib dikunjungi wisatawan dunia.
Kebudayaan Indonesia yang begitu
majemuk dan khas bisa menarik mata orang asing untuk berkunjung. Negara kita
merupakan negara yang mengakui keberagaman (diversity). Ada banyak suku, agama,
ras, adat istiadat, tarian, serta peninggalan sejarah yang tidak dimiliki
negara asing. Jika kebudayaan ini menarik perhatian dunia, tidak tertutup
kemungkinan sektor pariwisata akan jadi salah satu lumbung khas negara.
Jika semua alam dan kebudayaan
Indonesia bisa produktif, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi kaya dan
maju sejajar dengan hegara-negara seperti AS, Jepang, dan Singapura. Tidak akan
ada lagi yang menjerit kelaparan karena kemiskinan yang terus melilit
keluarga-keluarga di negeri ini. Tidak akan ada lagi orang yang bodoh dan buta
huruf (illiteracy). Tidak akan ada lagi kekerasan dalam rumah tangga, aksi
premanisme, begal, perampokan, ataupun pembunuhan akibat ketidaksejahteraan
rakyat.
Pertanyaannya adalah, apa mungkin
Indonesia bisa menjadi negara maju? Pertanyaan ini tentu sangat sulit untuk
dijawab. Meski dilakukan jajak pendapat ke masyarakat, kemungkinan besar kata
“mustahil” yang terlontar dari mereka.
Jawaban itu tentu realistis sebab
mereka sendiri yang merasakan bagaimana hidup serbakekurangan padahal negara
tempat mereka hidup begitu kaya. Ada berbagai faktor yang menyebabkan Indonesia
tidak maju-maju. Ironisnya, sebagian faktor itu dilakukan pejabat-pejabat
negeri ini.
Sinergitas
Pertama, kasus korupsi.
Sepertinya perilaku korup di negeri ini akan susah diberantas. Dari tahun ke
tahun, laporan dugaan korupsi ke KPK masih terus bertambah.
KPK mencatat lebih dari 6.000
laporan kasus korupsi pada tahun 2012. Pada 2013 ada lebih dari 7.000 laporan
dan pada 2014 terdapat lebih dari 8.000 laporan. Baru-baru ini KPK menangkap
tangan tiga hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), satu pengacara, dan satu
panitera di Medan saat melakukan transaksi suap terkait pengurusan perkara di
PTUN Medan. Ini bukan kali pertama penegak hukum terlibat kasus suap.
Akil Mochtar, mantan ketua MK
juga ditangkap KPK atas keterlibatannya menerima hadiah pencucian uang terkait
kasus sengketa pilkada. Vonis penjara seumur hidup kini sudah diterimanya.
Sungguh miris melihat hukum di
negeri ini. Jika pakar atau penegak hukum saja terlibat korupsi dan suap,
bagaimana dengan rakyat yang buta hukum? Lantas, itukah yang bisa membuat
bangsa ini maju? Dengan korupsi dan suap menyuap kah, kemiskinan di negeri ini
bisa diberantas?
Kedua, kualitas pendidikan yang
rendah. Kita tahu pendidikan merupakan tonggak kemajuan bangsa. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa maju/tidaknya suatu negara dipengaruhi faktor pendidikan.
Biaya pendidikan di Indonesia
sekarang ini memang tidak menjadi hambatan terbesar bagi rakyat untuk mengecap
bangku sekolah. Namun, ada dua permasalahan pendidikan yang sampai sekarang
terus ada. Perhatian pemerintah terhadap pendidikan di kota dan di desa sangat
jauh berbeda.
Pemerintah lebih memprioritaskan
pendidikan di perkotaan hingga membuat ketimpangan. Salah satu contohnya adalah
masalah kesejahteraan guru. Gaji guru di desa jauh lebih rendah dibanding di
kota. Faktor inilah yang menyebabkan banyak guru lebih memilih bekerja di kota
daripada di desa.
Ketiga, rendahnya toleransi umat
beragama. Negara Indonesia kini mengakui enam agama yakni Islam, Katolik,
Kristen Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu. Hal ini sesuai dengan isi UUD
1945 Pasal 28E yang menyatakan “setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
menurut agamanya...”
Namun, yang terjadi di negeri ini
bertolak belakang dengan isi pasal tersebut. Kebebasan beragama masih belum
dijunjung tinggi. Buktinya, masih banyak rumah ibadah seperti gereja dan masjid
yang dibakar. Masih banyak juga masyarakat dilarang beribadah.
Keempat, ketidaksatuhatian.
Memajukan sebuah negara bukan hanya kerjaan pemerintah dan bukan pula hanya
kerjaan rakyat, melainkan kedua-duanya. Namun, berbeda dengan Indonesia, yang
terlihat adalah pemerintah bekerja tanpa dukungan rakyat dan rakyat tidak mau
tahu.
Ketidakpercayaan rakyat kepada para
pejabat membuat negara ini semakin tidak terarah. Banyak elemen masyarakat
memandang pemerintah sering membuat program yang tidak pro rakyat dan tidak
relevan dengan kehidupan rakyat.
Masalah-malasah di atas membuat
Indonesia tertinggal dan sulit maju. Jika kita benar-benar ingin negara kita
sejajar dengan negara maju, kita harus menuntaskan permasalahan di atas.
Dibutuhkan kerja sama dan
sinergitas antara pemerintah dengan rakyat untuk menciptakan Indonesia yang
lebih baik. Jika ada ketimpangan di tubuh pemerintah, sebaiknya bukan
dijatuhkan, justru harus dievaluasi dan diberi masukan agar setiap program
pemerintah tetap pro rakyat. Dengan begitu, negara kita Indonesia pasti akan
maju.
hay bosku anda bingung mencari bandar togel
BalasHapusyuk bergabung bersama kami di togel pelangi
togel terbaik dan terpecaya 100% aman
http://www.togelpelangi.com/