Selasa, 01 Desember 2015

guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa

GURU ADALAH PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

Sejak kecil, yaitu ketika menginjak sekolag dasar telah kenal lagu guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Saya juga meyakini kebenarannya. Saat itu dimata saya semua orang dengan profesi guru adalah pahlawan. Sepertinya demikianlah umumnya pendapat kebanyakan orang diwaktu itu. Penghormatan masyarakat akan guru juga sangatlah besar, penghormatan dari hati yang sayangnya belum dapat berupa materi.
Para guru yang telah senior, puluhan tahun menjadi guru di sekolah-sekolah kecil dengan romantikabercerita bagaimana susahnya menjadi guru pada zaman dulu. “ bahkan untuk memenuhi kebutuhan kapur disekolah kami harus sumbangan”. Demikian tutur mereka. Itu terjadi karena menjadi guru adalah panggilan hati untuk mengabdi bukan untuk mencari materi. Banyak guru juga yang masih bertani atau berdagang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Membaca sejarah orang-orang mengagumkan seperti Soekarno juga dapat membuka hati tentang kepahlawanan guru. Sebagai insinyur teknik beliau memiliki peluang besar untuk menjadi pegawai Belanda dan menikmati hidup yang berkecukupan. Namun Soekarno tidak melakukannya karena beliau berkeyakinan kalau semua orang Indonesia yang terdidik menjadi pegawai Belanda maka kapan Indonesia akan merdeka ?
Kebutuhan hidup keluarga jugalah yang akhirnya membuat soekarno menerima pekerjaan sebagai seorang guru sejarah. Dalam mengajarkan sejarah soekarno lebih focus pada aspek esensi berbagai peristiwa, bukan pada tanggal atau tempat kejadian. Gayanya sebagai orator dikelas membuat para siswa terkesima. Namun gelora kepahlawanan itu juga yang mengakhiri karir soekarno, ketika didepan penilik sekolah yang berkebangsaan belanda soekarno mengajar materi “ imperialism”. Dengan gaya oratornya ia mengobarkan kebencian terhadap penjajah dan mengakhiri pelajaran dengan teriakan, “ negeri belanda adalah kolonialis terkutuk!.” Itu juga akhir karirnya di sekolah.
Proses hidup yang saya jalani membawa pada profesi guru. Namun agak berbeda dengan verita-cerita guru dimasa saya kecil, guru saat ini telah mulai mendapat penghargaan material dari pemerintah. Profesi guru termasuk yang paling diminati saat ini, terutama dikota-kota besar. Sedangkan untuk daerah terpencil guru masih termasuk spesies langka, rupanya sangat jarang yang mau menjadi guru didaerah-daerah sulit.
Guru juga manusia biasa. Berbagai krisis moral, yang dihadapi bangsa ini seperti korupsi, nepotisme dan krisis susila juga menghantam kehidupan guru. Beberapa kita temui kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh guru, dan kasus di media tentu lebih popular dari aktivitas positif sehari-hari guru. Mungkin itu yang akhirnya lumayan menyurutkan penghormatan masyarakat kita.

Benarkah guru adalah pahlawan ? pada akhirnya saya berkesimpulan semua guru berproses untuk menjadi pahlawan. Ada yang berhasil namun ada juga yang gagal. Kepahlawanan itu tidak terletak pada profesi, seragam atau sertifikatnya, melainkan pada bukti-bukti tanggung jawab keguruan yang dipikulnya.  

3 komentar:

  1. hay bosku anda bingung mencari bandar togel
    yuk bergabung bersama kami di togel pelangi
    togel terbaik dan terpecaya 100% aman
    http://www.togelpelangi.com/

    BalasHapus