MENYOAL
TENTANG OBJEKTIVITASME
Seiring
dengan berkembangnya manusia dan ilmu pengetahuan, maka filsafat dapat
dikatakan sebagai suatu ilmu. Ilmu filsafat ini mengkaji seluruh fenomena yang
terjadi dalam kehidupan manusia. Fenomena ini dapat diarahkan melalui 3 tema
besar dalam filsafat, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Epistemologi
membahas tentang pengetahuan yang akan didapat manusia sesuai dengan
kebutuhannya. Pada dasarnya manusia selalu ingin tahu tentang sesuatu dan ia
akan mencari tahunya, sehingga dengan demikian pengetahuannya pun akan
bertambah. Berdasarkan epistemologi, manusia akan mencari tahu tentang apa saja
batas-batas pengetahuan, bagaimana struktur pengetahuan itu, bagaimana
keabsahannya dan dari mana sumbernya.
Menurut
Donny Gahral, epistemologi adalah cabang filsafat yang mengkaji hakikat
pengetahuan khususnya 4 pokok persoalan pengetahuan seperti keabsahan,
struktur, batas dan sumber, seperti yang telah dijelaskan di atas. Pengetahuan
yang dikaji dalam epistemologi adalah pengetahuan dalam arti seluas-luasnya
termasuk pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Epistemologis ini juga
merupakan dasar dari filsafat ilmu pengetahuan dalam membagi pengetahuan
menjadi pengetahuan ilmiah dan pengetahuan sehari-hari serta menentukan cara
kerja yang tepat untuk memperoleh pengetahuan ilmiah.
Sedangakan
Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal
dari Yunani. Studi tersebut mebahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret.
Hakekat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua macam
sudut pandang:
Kuantitatif,
yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak?
Kualitatif,
yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki
kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga
mawar yang berbau harum.
Secara
sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau
kenyataan konkret secara kritis. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ontologi)
Tema
yang ketiga adalah aksiologi.
Aksiologi
mengkaji tentang norma dan nilai dalam kehidupan manusia, berkaitan dengan
“yang baik” dan “yang buruk”, juga tentang ukuran norma atau nilai apa saja
yang mendasarinya.
Nilai
merupakan sesuatu yang baik, diinginkan dan dicita-citakan. Sedangkan norma
adalah pedoman dan aturan berperilaku dengan sanksi-sanksi yang dapat menuntut
sesorang, kelompok, dan masyarakat untuk mencapai dan mewujudkan suatu nilai.
Nilai-nilai
dalam hidup manusia memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah:
–
Nilai berfungsi sebagai petunjuk arah
–
Nilai berfungsi sebagai benteng perlindungan
–
Nilai berfungsi sebagai motivator
Berdasarkan
hasil pencarian dari internet, aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata
Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang
berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Menurut John Sinclair,
dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem
seperti politik, social dan agama. Sistem mempunyai rancangan bagaimana
tatanan, rancangan dan aturan sebagai satu bentuk pengendalian terhadap satu
institusi dapat terwujud.
(http://adikke3ku.wordpress.com/2008/05/19/aksiologi-ilmu/)
Menurut
penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa tema besar dalam ilmu filsafat
meliputi ontologi, epistemologi dan aksiologi. Dimana ontologi membahas tentang
keberadaan sesuatu yang konkret dan nyata, epistemologi membahas tentang
pengetahuan yang dimiliki manusia berdasarkan kebutuhannya, dan aksiologi
membahas tentang nilai dan norma, tentang yang baik dan yang buruk yang ada
dalam kehidupan manusia sehari-hari.
hay bosku anda bingung mencari bandar togel
BalasHapusyuk bergabung bersama kami di togel pelangi
togel terbaik dan terpecaya 100% aman
http://www.togelpelangi.com/