ADAKAH
SEORANG GURU YANG GAGAL ???
Ada
sebuah iklan di televisi yang berbunyi , “ buat anak kok coba-coba”. Rasanya
semua setuju dengan ungkapan sederhana tersebut. Untuk anak haruslah yang
terbaik , jangan coba-coba. Kat coba-coba memang memiliki konotasi yang buruk.
Ia melambangkan perbuatan yang tidak pasti hasil dan akibatnya. Tanpa
perencanaan dan pengetahuan sebelum melakukannya.
Beralih
dari kata konotasi coba-coba atu mencoba diatas, sebenernya sebagaian besar
belajar terjadi melalui proses coba-coba. Ketika mempelajari sesuatu yang baru
atau sedang memecahkan sesuatu permasalahan, kita tak pernah dapat memastikan
hasil dari upaya yang kita lakukan. Dibutuhkan keberanian untuk mencoba. Namun
tentu saja mencoba yang baik adalah yang dilandasi pertimbangan, persiapan, dan
juga evaluasi pada tiap langkahnya. Thorndike menyebutnya Trial and Error.
Kegagalan pada proses seperti ini hanyalah batu bata untuk pengetahuan dan
hasil yang lebih baik.
Anak-anak
umumnya memiliki keberanian alami untuk mencoba. Namun seiring dengan keluasan
berpikir dan pengetahuan akan dampak-dampak perilaku, pelan-pelan keberanian
tersebut menipis dan menghilang. Inilah yang banyak dialami oleh para guru.
Setiap guru memiliki mimpi-mimpi mulia akan anak-anak didik dan kehidupan
disekolahnya. Saya yakin guru juga memiliki banyak ide untuk mewujudkan mimpi
itu. Berinovasi dalam pembelajaran, ide baru untuk manajemen sekolah, mimpi
untuk mengausai teknologi baru dan banyak lagi, namun takut gagal.
Apakah
kegagalan yang kita coba benar-benar merupakan sesuatu yang memalukan? Mungkin
ada masyarakat yang memiliki pandangan seperti itu. Bergosip atau mencibir saat
anda melakukan kebaikan yang baru. Tapi sesungguhnya itu adalah ujian awal dari
kesungguhan anda. Ketika mereka melihat kesungguhan dan komitmen anda, maka
sebagian besar pandangan menyepelekan tersebut akan berubah menjadi lebih
serius dan bahkan kagum. Kesalahan-kesalahan yang anda alami harusnya dapat
memperbaiki diri anda. Lebih-lebih, kemauan anda untuk mencoba untuk menulari
siswa-siswa, itulah kebaikan terbesarnya.
Jika
ada guru yang gagal, saya rasa bukan pada mereka yang mengalami kegagalan dan
kegagalan lagi dalam mewujudkan mimpi untuk kebaikan. Guru gagal adalah yang
justru tidak pernah gagal karena memang tidak pernah mencoba.
“
aku tidak gagal, aku hanya menemui 10.000 cara yang tidak bekerja”. (Thomas
Alfa Edison).
keren ..
BalasHapusbaca juga http://kampus-guru.blogspot.com/2015/12/calon-guru-ketinggalan-kereta.html
BalasHapushay bosku anda bingung mencari bandar togel
BalasHapusyuk bergabung bersama kami di togel pelangi
togel terbaik dan terpecaya 100% aman
http://www.togelpelangi.com/